3 tahun yang lalu / Untuk mencegah penyebaran Covid 19 Selalu patuhi protokol kesehatan yaitu 5M ( 1. Mencuci Tangan, 2. Memakai Masker, 3. Menjaga Jarak, 4. Menjauhi Kerumunan dan 5. Mengurangi Mobilitas )
4 tahun yang lalu / Selamat Datang di WEBSITE SMA Negeri 1 Karangreja
Anda ada di : Home / Pendidikan / Menyusun Cerita Praktik Baik (Best Practice) Menggunakan Metode Star (Situasi, Tantangan, Aksi, Refleksi Hasil dan Dampak)
5
Agu 2023
Menyusun Cerita Praktik Baik (Best Practice) Menggunakan Metode Star (Situasi, Tantangan, Aksi, Refleksi Hasil dan Dampak)
Diterbitkan : Sabtu, 5 Agu 2023 - Kategori : Pendidikan
0
BAGIKAN
LK 3.1 Menyusun Best Practices
KURNIYATI KELANA/22100860031
Menyusun Cerita Praktik Baik (Best Practice) Menggunakan Metode Star (Situasi, Tantangan, Aksi, Refleksi Hasil dan Dampak)
Terkait Pengalaman Mengatasi Permasalahan Siswa dalam Pembelajaran
Lokasi
SMA Negeri 1 Karangreja Desa Karangreja, Kecamatan Karangreja, Kabupaten Purbalingga
Lingkup Pendidikan
SMA Negeri 1 Karangreja
Tujuan yang ingin dicapai
Meningkatkan hasil belajar siswa dalam pembelajaran bahasa Jawa khususnya dalam menulis materi aksara murda dan membaca cerita cekak dengan menerapkan model Problem Based Learning, media PPT canva, ceramah dan diskusi.
Penulis
Kurniyati Kelana, S.Pd.
Tanggal
25 Juli 2023
Situasi: Kondisi yang menjadi latar belakang masalah, mengapa praktik ini penting untuk dibagikan, apa yang menjadi peran dan tanggung jawab anda dalam praktik ini.
Latar belakang permasalahan dalam pembelajaran bahasa Jawa antara lain: Minat siswa dalam mengikuti pembelajaran bahasa jawa masih kurangMinat siswa membaca wacana beraksara Jawa masih rendah.Siswa kesulitan membaca wacana beraksara Jawa.Siswa menganggap bahwa aksara Jawa itu kuna dan tidak ada gunanya di kehidupan nyata.Minat siswa membaca wacana berbahasa Jawa masih rendah.Perbendaharaan kata bahasa Jawa siswa kurang.Siswa belum terbiasa menggunakan bahasa Jawa dalam berkomunikasi di kehidupan sehari-hari.Siswa kesulitan memahami isi cerita cekakGuru belum menerapkan model-model pembelajaran yang mampu meningkatkan motivasi belajar siswa.guru belum terbiasa melaksanakan pembelajaran yang berorientasi pada keterampilan berpikir tingkat tinggi (HOTS)Guru belum menggunakan media pembelajaran berbasis IT yang menarik perhatian siswa. Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) ini sangat
penting dilaksanakan untuk mengatasi permasalahan yang terjadi pada pembelajaran Bahasa Jawa. Penerapan model pembelajaran Problem Based Learning dapat meningkatkan keaktifan siswa dalam kegiatan pembelajaran, meningkatkan pemahaman siswa tentang materi yang sulit dipahami, serta meningkatkan hasil belajar siswa. Media berbasis IT yang disusun guru juga dapat menarik perhatian siswa sehingga motivasi belajar meningkat serta memudahkan siswa dalam memahami materi yang disampaikan guru. Selain itu, metode-metode pembelajaran yang diterapkan guru dapat meningkatkan keaktifan siswa dalam proses pembelajaran. Peran dan tanggung jawab dalam kegiatan PPL ini adalah sebagai berikut. Mengidentifikasi permasalahan yang terjadi dalam pelaksanaan pembelajaran Bahasa Jawa di sekolah. Menentukan penyebab masalah dari setiap permasalahan yang sudah teridentifikasi. Sebagai contoh masalah yang menyebabkan siswa kurang termotivasi dan hasil belajar siswa yang masih banyak di bawah KKTP dalam pembelajaran materi Crita Cekak dan Aksara Murda.Menentukan masalah utama yang melatarbelakangi permasalahan tersebut ada.Mengidentifikasi alternatif solusi dari setiap permasalahan, melalui membaca kajian literatur dan wawancara dengan pakar, kepala sekolah, teman sejawat juga siswa. Menentukan solusi yang paling relevan untuk dilakukan tindak lanjut dalam kegiatan praktik. Setelah mendapatkan solusi dari permasalahan tersebut, selanjutnya saya menyusun modul ajar yang mampu meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa dengan cara menerapkan model, media, dan metode pembelajaran yang sesuai untuk mengatasi permasalahan-permasalahan yang terjadi pada pembelajaran bahasa Jawa.Melaksanakan praktik pembelajaran dengan menerapkan berbagai model, pendekatan, metode dan penggunaan media yang sesuai untuk mengatasi permasalahan tersebut. Membimbing dan memfasilitasi peserta didik
dalam menganalisis unsur intrinsik dan mencari arti kata-kata sulit dalam teks cerita cekak, membuat pertanyaan sesuai dengan isi cerita cekak dan piwulang yang ada pada teks cerita cekak, serta relevansinya dengan kehidupan jaman sekarang. Membimbing dan memfasilitasi peserta didik dalam menganalisis penggunaan aksara murda dan mengalihaksarakan satu paragraf teks beraksara Jawa ke aksara Latin.Melakukan evaluasi dan refleksi dari kegiatan yang telah dilakukan.
Tantangan : Apa saja yang menjadi tantangan untuk mencapai tujuan tersebut? Siapa saja yang terlibat,
Tantangan yang dialami dalam mencapai tujuan tersebut adalah sebagai berikut.Dari sisi sarpras sekolah Mencari ruang kelas yang representatif dan minim gangguan, karena pada saat PPL 1 bersamaan dengan pelaksanaan Class Meeting. Sarana prasana yang terbatas, sinyal wifi yang tidak terjangkau, dan sinyal HP yang kurang baik. Minimnya sumber belajar mengenai pelajaran bahasa Jawa di dalam perpustakaan.Dari sisi guru Guru melakukan pembelajaran yang masih monoton. Guru terlalu fokus dalam ketuntasan materi. Pembelajaran yang masih berpusat pada guru. Peserta didik yang merasa bosan dengan pembelajaran yang ada di kelas.Dari sisi siswa Siswa banyak yang belum mengetahui tatacara penulisan aksara Jawa yang benar, karena kurangnya minat dan motivasi siswa dalam belajar aksara Jawa. Siswa kesulitan menganalisis unsur-unsur intrinsik dalam teks cerita cekak. Siswa merasa malas dan kurang termotivasi dalam pelajaran bahasa Jawa, karena adanya anggapan bahwa bahasa Jawa itu kuna, susah dipelajari, dan tidak terbiasa menggunakan bahasa Jawa krama dalam kehidupan sehari-hari. Siswa kurang aktif dalam proses pembelajaran
Dari sisi perangkat pembelajaran Waktu yang sangat terbatas bagi guru dalam mempersiapkan seluruh perangkat pembelajaran yang akan digunakan dalam kegiatan praktik pembelajaran. Menyelaraskan perangkat pembelajaran sehingga menjadi kesatuan yang utuh. Pihak-pihak yang terlibat dalam kegiatan praktik antara lain:Kepala Sekolah (Dra. Esti Nurhidayati, M.M.) sebagai narasumber dalam mengidentifikasi, mengeksplorasi, dan penentuan solusi permasalahan.Rekan sejawat; (Katwang Kalika Seto, S.Pd dan Zahrotul Maafazah, S.Pd) sebagai nara sumber tahapan eksplorasi penyebab masalah dan mencari alternatif solusi.Dosen dan guru pembimbing; Ibu Avi Meilawati, M.A. dan Ibu Purwanti, M.Pd. yang senantiasa membimbing, memberi masukan dan mengarahkan sebelum dan setelah pelaksanaan PPL. Peserta didik kelas XI E dan XI MIPA 3 SMAN 1 Karangreja sebagai subyek dalam pelaksanaan PPL 1 dan PPL 2.Saya sendiri selaku pelaksana praktik pembelajaran.Rekan sejawat sekolah dan sesama mahasiswa PPG yang senantiasa memberikan dukungan dengan memberi masukan sebelum, saat dan setelah pelaksanaan PPL tentang berbagai hal.
Aksi : Langkah-langkah apa yang dilakukan untuk menghadapi tantangan tersebut/ strategi apa yang digunakan/ bagaimana prosesnya, siapa saja yang terlibat / Apa saja sumber daya atau materi yang diperlukan untuk melaksanakan strategi ini
Berdasarkan hasil kajian literasi, wawancara dengan teman sejawat, dan kepala sekolah. Eksplorasi alternatif solusi yang ada dalam masalah “Rendahnya hasil belajar siswa/ masih banyaknya hasil belajar siswa yang tidak mencapai KKTP dalam pembelajaran bahasa Jawa materi Aksara Murda dan Crita Cekak” yaitu:Berkaitan dengan model pembelajaran Problem based learning (PBL) dapat meningkatkan Pemikiran kritis siswa dan pemikiran kreatif siswa dapat dikembangkan, meningkatnya kemampuan memecahkan permasalahan pada peserta didik dengan mandiri, Meningkatkan motivasi peserta didik dalam belajar.Berkaitan dengan metode pembelajaran Guru menggunakan metode diskusi secara
berkelompok untuk memacu siswa aktif dalam pembelajaran, meningkatkan kemampuan siswa dalam berkomunikasi dengan baik, melatih siswa untuk mengungkapkan pendapat disertai alasannya dan mengajarkan siswa cara menghargai pendapat orang lain. Berkaitan dengan media pembelajaran Guru bisa menggunakan media konkrit yang ada di sekitar sekolah sehingga siswa bisa lebih mengenal media yang ada. Jika media konkrit sudah ada, bisa dikolaborasikan berbasis TPACK sehingga siswa lebih mudah memahami materi yang disampaikan. Saya menggunakan media canva dan gambar. Penggunaan media tersebut sebagai daya tarik agar siswa tidak bosan dan jenuh dalam pembelajaran bahasa Jawa. Berkaitan dengan penilaian/evaluasi Guru dituntut untuk melakukan penilaian/ evaluasi secara keseluruhan dari aspek sikap, pengetahuan dan ketrampilan. Tentunya dalam instrumen yang lengkap seperti LKPD, kisi-kisi, indikator ketercapaian setiap aspek dan rubrik penilaian untuk melengkapi penilaian di akhir pembelajaran. Dari beberapa alternatif solusi yang diidentifikasi, dapat disimpulkan solusi terpilih atau strategi untuk mengatasi permasalahan tersebut, yaitu:Pembuatan modul ajar yang sistematis dan sesuai kaidah penulisan.Model pembelajaran yang digunakan adalah Problem Based Learning. Model PBL diharapkan bisa mengatasi permasalahan untuk mencapai tujuan pembelajaran. Hal tersebut terbukti pada praktik PPL 1, model PBL mampu meningkatkan kemampuan siswa dalam memahami kaidah penulisan aksara Jawa (aksara murda). Sedangkan pada praktik PPL 2, model PBL mampu meningkatkan pemahaman siswa dalam menemukana kata-kata sulit, menganalisis unsur intrinsik serta menganalisis piwulang luhur yang terdapat dalam teks crita cekak.Media yang digunakan dalam pembelajaran menggunakan pengembangan IT, yaitu:Barcode gambar kontekstual Video pembelajaran pada PPL 1 digunakan untuk memudahkan siswa lebih mudah dalam memahami penggunaan aksara
Jawa (aksara murda) dalam kehidupan sehari-hari secara nyata, dengan harapan dengan menggunakan media berbasis IT ini akan membuat siswa lebih tertarik dan lebih memudahkan siswa dalam memahami materi aksara murda. Kamus online Pada praktik PPL 2 dalam kegiatan mengartikan kata sukar, menganalisis unsur intrinsik dan menganalisis piwulang yang terdapat pada teks cerita rakyat, siswa dapat menggunakan kamus online. Penggunaan kamus online diharapkan dapat memudahkan siswa dalam mengartika kata pada teks cerita cekak. Powepoint yang dibuat menggunakan canva digunakan dalam penyampaian materi pembelajaran agar dapat lebih menarik perhatian siswa untuk meningkatkan motivasi siswa dalam mengikuti kegiatan pembelajaran dan memudahkan siswa dalam memahami materi yang disampaikan oleh guru. Selain itu, untuk memudahkan guru dalam penyampaian materi agar dapat disampaikan secara runtut dan lebih mudah dipahami oleh siswa.Metode pembelajaran yang digunakan adalah diskusi dan presentasi, dimana siswa menjadi pusat kegiatan pembelajaran, sedangkan guru sebagai fasilitator. Hal tersebut sesuai dengan pendekatan student centre.Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) yang menarik dan bahan evaluasi penilaian menggunakan barcode quizziz (PPL 1 dan PPL 2), yang mudah diakses oleh siswa. Solusi terpilih tersebut kemudian diterapkan dalam kegiatan pembelajaran PPL 1 dan PPL 2 dengan melakukan beberapa langkah sebagai berikut.Pembuatan Modul Ajar yang sistematis Pembuatan Modul Ajar yang sistematis mulai dari pendahuluan, kegiatan inti dan penutup dengan sintaks PBL sangat memudahkan untuk digunakan guru sebagai pedoman pembelajaran. Di dalamnya juga memuat link media, LKPD, bahan ajar, dan LINK Evaluasi yang bisa diklik langsung untuk melihatnya.Modul Ajar Aksi 1 menggunakan model Problem Based Learning dengan materi Aksara
Murda
Modul Ajar Aksi 2 menggunakan model Problem Based Learning dengan materi Cerita Cekak
Pemilihan Media PembelajaranStrategi yang dilakukan guru dalam pemilihan media pembelajaran adalah dengan memilih media pembelajaran yang dirasa tepat dan sesuai dengan materi pelajaran juga sesuai dengan karakteristik siswa. Selain itu, guru juga bisa memilih media pembelajaran yang dikuasainya baik dalam pembuatan dan juga pengoprasian. Disini guru memilih media pembelajaran berbasis teknologi seperti powerpoint melalui canva, barcode cerkak dan kamus online sastra.org.Kelebihan penggunaan media di atasPowerpoint (canva) Siswa bisa lebih mudah dalam menerima materi dengan menggunakan power point yang ditampilkan menggunakan LCD Proyektor. (keunggulan-keunggulan yang dibuat saya dibnding dengan ppt yang lain) Powerpoint Canva PPL 1Powerpoint canva PPL 2
Ket. gambar media canva materi cerkak Pretes cerkak: Postes cerkak:
Kamus online Kelebihan menggunakan kamus online antara lain adalah ringkas dan mudah dibawa kemana-mana, lebih hemat waktu karena lebih mudah menemukan kata yang kita cari, hemat biaya. Barcode gambar kontekstual google drive Kelebihan media gambar kontekstual sebagai media pembelajara antara lain: dapat menyajikan keadaan yang nyata sehingga dapat mempermudah siswa dalam memahami materi, bisa menarik perhatian siswa dengan menggunakan media visual, bisa membuat siswa lebih termotivasi untuk belajar, siswa lebih mudah dalam menangkap dan memahami materi yang disampaikan oleh guru. Bahan Ajar berisi materi-materi yang membantu siswa dalam memahami materi pada kompetensi dasar yang akan diajarkan.
Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) Pembuatan LKPD yang digunakan menggunakan aplikasi Canva yang menghasilkan LKPD yang menarik bagi siswa dan memudahkan siswa dalam memahami tugas yang diberikan. Evaluasi Mandiri Evaluasi mandiri untuk PPL 1 materi aksara murda dan PPL 2 materi cerita cekak menggunakan platform quizziz. Kelebihan dari aplikasi ini adalah siswa bisa mengerjakan langsung melalui smartphone mereka, hasilnya bisa langsung diketahui oleh guru tanpa perlu mengoreksi secara manual. Instrumen Penilaian Instrumen penilaian memberikan pedoman bagi guru dalam melaksanakan proses penilaian yang akan dilakukan pada pembelajaran. Penilaian terdiri dari 3 jenis, yaitu penilaian pengetahuan, keterampilan, dan sikap. Masing-masing jenis penilaian dijabarkan rubrik, kisi-kisi, dan pedoman penskoran. Langkah-langkah pembelajaranKegiatan PPL 1 Materi aksara murdaKegiatan Pendahuluan Guru mengawali pembelajaran dengan salam dan doa, mengecek kesiapan siswa, absensi siswa memberikan apersepsi tentang aksara murda. Kegiatan Inti Orientasi pada masalahPeserta didik dan guru mengamati aksara Jawa yang terdapat dalam gambar dan membahas eksistensi aksara Jawa di jaman sekarang sebagai motivasi belajar.(4C-Collaboration, critical thingking)Peserta didik diajak mengingat-ingat aksara Jawa, pasangan, dan sandhangan dengan melihat media PTT canva.Mengorganisasikan peserta didik dalam belajar Perserta didik dan guru menyepakati pembagian kelompok, masing- masing kelompok beranggota 5-6 orang. (4C-Collaboration, communiation)Guru membagikan LKPD aksara Murda kepada peserta didik
Membimbing penyelidikan Peserta didik mengidentifikasi kaidah penulisan aksara murda. (4C-Critical thinking,collaboration)Peserta didik mengalihaksarakan kalimat yang mengandung aksara murda dalam aksara Jawa ke dalam aksara latin. (4C- Critical thinking, collaboration, TPACK,HOTS) Mengembangkan dan menyajikan hasil karya Peserta didik mempresentasikan kalimat beraksara Jawa yang menggunakan aksara murda (TPACK) Menganalisis dan mengevaluasi pemecahan masalah Guru dan kelompok lain menanggapi dan mengoreksi hasil presentasi peserta didik. (4C- communication, collaboration)Peserta didik dan kelompoknya membuat kesimpulan tentang aksara murda dengan percaya diri. (4C-communication, collaboration)Guru memberikan reward kepada kelompok yang dapat mengalihaksarakan semua kalimat dengan benar.Kegiatan Penutup Guru bersama siswa mengambil kesimpulan dan refleksi, menyampaikan informasi tentang pembelajaran minggu depan, dan mengakhiri dengan doa dan salam. Kegiatan PPL 2 Materi Cerita CekakKegiatan Pendahuluan Guru mengawali pembelajaran dengan salam dan doa, mengecek kesiapan siswa, absensi siswa memberikan apersepsi tentang crita rakyat, menyampaikan tujuan dan penilaian,dan melakukan tes kemampuan awal melalui aplikasi google form. Kegiatan IntiOrientasi terhadap masalah (Critical Thingking) Guru menjelaskan tujuan pembelajaran (communication-4C) Guru meminta peserta didik untuk mengerjakan soal pre test melalui link
https://quizizz.com/join?gc=237849 (TPACK) Guru menampilkan nilai pretes. Mengorganisasikan peserta didik untuk belajar Guru menjelaskan kegiatan pembelajaran yang akan dilaksanakan oleh peserta didik yaitu materi crita cekakPeserta didik dibagi dalam kelompok. Guru membagikan LKPD yang harus dikerjakan (komunikasi_kolaborasi 4C) Membimbing penyelidikan individu maupun kelompok (Collaboration) Peserta didik dan kelompoknya mendapatkan teks crita cekak kemudian dibaca bersama-sama (berfikir kritis_kolaborasi 4C) (literasi) Setelah membaca teks crita cekak peserta didik menuliskan kata-kata sulit yang terdapat dalam cerkak, membuat pertanyaan yang berhubungan dengan isi cerkak, menganalisis unsur intrinsik dan menemukan piwulang luhur yang terdapat dalam cerkak. (HOTS) Peserta didik berdiskusi dengan teman kelompoknya maupun dengan guru (berfikir kritis_kolaborasi 4C)Ice breaking Mengembangkan dan menyajikan hasil karya (Communication) Peserta didik dan kelompoknya memeparkan hasil diskusi kelompoknya.. (menyampaikan/ mempresentasikan-P5) HOTS Kelompok lain memberikan komentar terkait hasil diskusi dengan menggunakan bahasa yang santun. (PPK: Santun) (berfikir kritis-4C) Menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah (Creativity) Guru memberikan waktu kepada peserta didik untuk kembali ke tempatnya masing-masing. (komunikasi-4C) Peserta didik dan guru menyimpulkan kegiatan pembelajaran hari itu mengenai materi cerkak. (menyimpulkan-C5) Secara mandiri peserta didik mengerjakan soal postes terkait materi cerkak melalui link quizizz
https://quizizz.com/join?gc=100525 (TPACK) Guru menampilkan nilai postes. Kegiatan Penutup Guru bersama siswa mengambil kesimpulan dan refleksi, menyampaikan informasi tentang pembelajaran minggu depan, dan mengakhiri dengan doa dan salam.
Refleksi Hasil dan dampak Bagaimana dampak dari aksi dari Langkah-langkah yang dilakukan? Apakah hasilnya efektif? Atau tidak efektif? Mengapa? Bagaimana respon orang lain terkait dengan strategi yang dilakukan, Apa yang menjadi faktor keberhasilan atau ketidakberhasilan dari strategi yang dilakukan? Apa pembelajaran dari keseluruhan proses tersebut
Dampak aksi dari langkah-langkah yang dilakukan Langkah-langkah yang telah dilakukan pada aksi PPL 1 dan PPL 2 efektif untuk mengatasi permasalahan pada pembelajaran. Hal ini terbukti dengan siswa lebih aktif dalam kegiatan pembelajaran. Sedangkan nilai pretes dan postest mengalami peningkatan. Pretes: Hasil Pretes:
Postes: Hasil postes: Respon observer Nama Observer: Hilal Budi Nugraha, S.Pd Mapel: Bahasa Indonesia Respon:
Langkah-langkah yang dilakukan sudah berhasil mengatasi permasalahan yang akan diselesaikan. Kegiatan pembelajaran sudah berjalan dengan baik, siswa lebih aktif dalam kegiatan pembelajaran. Komentar: PPL 1 Secara keseluruhan, kegiatan pembelajaran sudah berjalan dengan baik dan lancar, tetapi ada beberapa hal yang kurang sesuai antara lain: Belum semua kelompok melakukan presentasi hasil diskusiHasil penilaian belum munculSiswa belum aktif dalam KBMReward terhadap siswa dengan hasil terbaik belum disampaikan. PPL 2 Kegiatan pembelajaran sudah baik dan semua kegiatan sudahterlaksana dengan lancar. Siswa sudah aktif dalam kegiatan diskusiPenilaian sudah munculReward sudah munculKelas sudah terkondisi dengan baikSiswa terlalu lama mengerjakan soal pretes, sebaiknya guru memberikan penjelasan dengan lebih jelas.Faktor Pendukung Keberhasilan Aksi Secara keseluruhan, kegiatan aksi PPL 1 dan PPL 2 sudah berjalan dengan baik dan sesuai dengan rancangan yang telah Adapun faktor pendukung keberhasilannya antara lain: Persiapan dalam menyusun perangkat pembelajaran yang sudah baik. Hal ini karena sudah melakukan konsultasi dengan dosen dan guru pamong sehingga mendapat masukan dan saran untuk menyempurnakan perangkat yang telah disusun.Kesesuaian model, metode, dan media dengan keadaan yang terjadi di sekolah. Media yang dipilih disesuaikan dengan kebutuhan siswa.Intrumen penilaian yang disusun sesuai dengan tingkat kemampuan siswa dan waktuyang tersedia. Dukungan dari beberapa pihak yang
membantu proses kegiatan pembelajaran. Faktor Penghambat Keberhasilan AksiPengaturan waktu yang sulit dikarenakan bersamaan dengan kegiatan-kegiatan sekolah, seperti kegiatan classmeeting dan libur sekolahSarana prasarana yang mengalami gangguan teknis, seperti listrik yang tiba-tiba mati, jaringan internet yang tidak stabildan ruang yang kurang bagus pencahayaannya.Sinyal dan HP siswa yang kurang mendukung dalam mengakses bahan pembelajaran. Strategi yang dilakukan Melakukan pengkondisian siswa di sela-sela kegiatan sekolah. Mempersiapkan peralatan pengambilan video lebih cermat. Mengkoordinir siswa untuk saling berbagi jaringan dengan teman.