Upaya Meningkatkan Kemampuan Pemecahan Masalah Siswa Dalam Permasalahan sehari-hari Perbandingan Trigonometri Pada segitiga Siku-Siku dengan Media Klinometer

Karangreja – Matematika merupakan salah satu ilmu yang banyak dimanfaatkan dalam kehidupan sehari-hari baik secara umum maupun secara khusus. Hampir di setiap aspek kehidupan ilmu matematika diterapkan sehingga matematika mendapat julukan sebagai ratu segala ilmu. Tak hanya itu tanpa disadari matematika dapat melatih seseorang untuk bersikap teliti, rasional serta cekatan dalam memecahkan permasalahan yang rumit.

Namun kenyataannya, hampir seluruh peserta didik di Indonesia menganggap bahwa matematika adalah pelajaran yang sulit, momok, membosankan dan sangat membuat kepala pusing dibandingkan pelajaran yang lain. Fakta yang sangat membuat miris bagi dunia pendidikan, berdasarkan hasil survei Programe For International Student Assessment (PISA) yang dilakukan terhadap 65 negara di dunia pada tahun 2012 bahwa kemampuan peserta didik Indonesia menduduki peringkat bawah dengan skor 375. Artinya kurang dari 1% yang memiliki kemampuan baik dalam pelajaran matematika.

Matematika sebagai wahana pendidikan tidak hanya dapat digunakan untuk mencapai suatu tujuan, misalnya mencerdaskan kehidupan bangsa, tetapi dapat pula membentuk kepribadian siswa serta mengembangkan keterampilan dalam memecahkan masalah. Hal ini mengarah kepada pembelajaran nilai-nilai dalam kehidupan melalui matematika.

Perasaan bangga dan bahagia sebagai pendidik timbul ketika dapat melaksanaan pembelajaran sesuai rencana, siswa aktif komunikatif, dihormati siswa karena kehadirannya dibutuhkan dan siswa berhasil dalam belajarnya. Untuk meraih kebanggaan tersebut umumnya para guru melakukan usaha yang baik untuk meningkatkan hasil belajar. 

Perubahan cara mengajar guru yang awalnya tidak menggunakan alat peraga kemudian menggunakan alat peraga diharapkan dapat menciptakan pembelajaran yang menyenangkan. Ketika siswa berada pada kondisi yang menyenangkan diharapkan daya serap terhadap materi pun lebih baik. Siswa yang awalnya tidak senang terhadap Matematika diharapkan dapat menyukai Matematika dan menganggap Matematika itu asyik tidak menyebalkan.

Alat peraga Matematika merupakan bagian media pembelajaran yakni semua benda yang digunakan sebagai perantara dalam proses pembelajaran. Alat peraga dapat meningkatkan efektifitas dan kelancaran dalam proses belajar terutama dalam hal memperjelas materi yang sedang dipelajari, sehingga pada akhirnya dapat mempercepat proses perubahan tingkah laku siswa.

Pada materi Perbandingan trigonometri pada segitiga siku-siku terdapat kompetensi dasar tentang permasalahan sehari-hari menentukan tinggi suatu obyek dengan sudut elevasi. Inti masalahnya adalah memecahkan masalah tinggi suatu obyek dengan konsep trigonometri. Kesulitan yang dihadapi siswa adalah mainset awal matematika yang sulit sehingga kurang tertarik dalam memecahkan masalah. Mereka kesulitan menghubungkan masalah tinggi obyek dengan konsep dasar trigonometri.

Berdasarkan hal tersebut maka saya menerapkan pembelajaran pada materi permasalahan sehari-hari perbandingan trigonometri pada segitiga siku-siku dengan menggunakan alat peraga klinometer sederhana. Pembelajaran ini saya terapkan saat saya mengampu kelas X di SMA Negeri 1 Karangreja. Siswa SMA Negeri 1 Karangreja yang notabene memiliki motivasi belajar yang kurang apalagi terhadap pelajaran matematika yang mereka anggap momok dan sulit. Awalnya saya berikan tugas kelompok untuk membuat klinometer sederhana. Kemudian media klinometer sederhana tersebut digunakan sebagai alat peraga pada materi permasalahan perbandingan trigonometri pada segitiga siku-siku. Siswa dikelompokkan heterogen berdasarkan hasil prestasi belajar materi sebelumnya. Kemudian siswa diberikan lembar kerja siswa dan alat peraga media klinometer sederhana untuk memecahkan permasalahan tentang menentukan tinggi suatu obyek.

Siswa diberi narasi untuk memecahkan permsalahan yang sedang dialami Pak Iwan yang kesulitan untuk membeli minimal tali yang digunakan untuk mengibarkan tiang bendera. Siswa sangat antusias dalam bekerja kelompok. Siswa merasa sangat terbantu dengan adanya alat peraga klinometer daripada hanya menyelesaikan soal tanpa mempraktekkan langsung.

Setelah menyelesaikan lembar kerja siswa kemudian salah satu kelompok diminta mempresentasikan hasil diskusi kelompok untuk membahas soal dengan bantuan alat peraga klinometer sederhana. Kelompok yang lain menanggapi kelompok yang presentasi atau tanggapan dari kelompok lain.

Setelah pembelajaran selesai siswa diminta untuk memberikan kesimpulan dan umpan balik. Sebagian besar siswa termotivasi dan merasa senang dengan pembelajaran yang dilakukan. Mereka juga merasa lebih jelas dan lebih mudah ketika pembelajaran materi perbandingan trigonometri pada segitiga siku-siku menggunakan alat peraga klinometer sederhana.

Penulis : Inayah, S. Si

Editor : Hilal Bunu